Oleh : Febby Febriyandi. YS
Candi Muara Takus merupakan kompleks Candi terbesar yang terdapat di Pulau Sumatera. Candi peninggalan agama Budha ini terdapat di Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Desa Muara Takus berjarak kurang lebih 135 kilo meter dari kota pekanbaru. Jarak kompleks candi Muara Takus dengan Pusat desa Muara Takus kurang lebih 2,5 kilo meter, dekat pinggir sungai Kampar Kanan. Untuk menuju Desa Muara Takus dapat ditempuh dengan jalur darat, dengan lama perjalanan kurang lebih 2 jam dari Pekanbaru.
Di luar areal Candi terdapat tembok yang mengelilingi kompleks candi sampai ke pinggir sungai Kampar Kanan. Tembok ini terbuat dari tanah dengan ukuran 1,5 x 1,5 kilometer. Di dalam pagar luar ini terdapat lagi tembok yang mengelilingi Kompleks Candi Muara Takus dengan ukuran 74x74 meter dengan tinggi 60 cm dari permukaan tanah. Di dalam kompleks terdapat 6 gugusan candi yaitu : Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, Palangka dan dua buah bangunan lain yang diperkirakan merupakan tempat pembakaran tulang manusia. Di luar kompleks candi terdapat pula beberapa bekas bangunan yang sampai saat ini belum dapat dipastikan jenis bangunan dan kegunaannya pada masa lampau. Bangunan candi ini merupakan peninggalan agama Budha, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya stupa yang merupakan lambang Budha dan juga terbukti dari teras-teras candi Muara Takus yang mirip dengan Candi Borobudur.
Secara rinci, Kompleks Candi Muara Takus adalah sebagai berikut :
- Candi Tua : Candi ini merupakan candi yang terbesar diantara bangunan lainnya, dan memiliki sisi sebanyak 36 buah.
- Candi Bungsu : Candi ini aslinya berukuran 7,50m x 16,28m, namun setelah dipugar pada tahun 1988 sampai tahun 1990 tinggi Candi Bungsu menjadi 6.20 dari permukaan tanah.
- Candi Mahligai : Candi ini memiliki pondasi berbentuk bujur sangkar yang berukuran 10,44m x 10,60m. Di atas pondasi terdapat pondamen bersegi delapan (astokoma) yang memiliki 28 sisi. Di atas pondasi berdiri sebuah menara setinggi 14,30m.
- Palangka : Candi ini dipugar pada tahun 1987 dan selesai pada tahun 1989
- Bangunan I : Bangunan ini diperkirakan sebagai tempat pembakaran Mayat
- Bangunan II : Bangunan ini diperkirakan sebagai Candi, namun tidak diketahui nama dan bentuk utuhnya.
Seluruh bangunan di dalam maupun di luar kompleks Candi Muara Takus terbuat dari batu bata merah yang berbentuk persegi panjang dan pipih. Menurut cerita, batu bata merah berasal dari tanah galian di Desa Pongkai (suatu desa yang berada di sebelah hilir Kompleks Candi Muara Takus). Nama desa pongkai sendiri berasal dari bahasa Cina yaitu Pong yang artinya tanah dan Kai yang berarti galian. Untuk membawa batu bata dari Desa Pongkai ke tempat pembangunan candi dilakukan secara beranting dari tangan ke tangan. Meskipun kebenaran cerita ini belum dapat dipastikan tetapi hal tersebut menggambarkan bahwa pembangunan candi dilakukan secara bergotong royong oleh masyarakat.
Sampai saat ini keberadaan Candi Muara Takus belum dikenal luas bahkan di dalam negeri sendiri. Padahal, candi Muara Takus merupakan peninggalan masa Kejayaan Agama Hindu terbesar di Pulau Sumatera (Perca). Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya literatur mengenai asal usul Candi Muara Takus. Cerita asal mula Candi Muara Takus sangat tidak populer bila dibandingkan dengan kisah-kisah asal usul Candi lainnya yang berada di tanah Jawa. Untuk itu perlu kita gali kembali cerita asal usul candi Muara Takus agar keberadaannya dapat lebih dikenal halayak luas.
Candi Muara Takus merupakan milik masyarakat rumpun adat Andiko Nan 44 yang mendiami daerah Kabupaten Kampar dengan pusat pemerintahan adat di Muara Takus dengan Pucuk Pimpinan bergelar Dt. Rajo Dibalai. Wilayah kedaulatan Andiko Nan 44 meliputi sembilan (9) negeri yaitu : Neger XII Koto Kampar, Negeri 5 koto, Negeri 5 Selo Rokan, Negeri Tapung, Negeri Muara Soko, Negeri Kampar Kiri, Negeri Singingi Kampar Kuantan, Negeri 6 koto Bungo setangkai, Negeri Kapur Sembilan. Wilayah ini merupakan wilayah Kabupaten Kampar sebelum Kampar dimekarkan menjadi beberapa Kabupaten.
Dalam versi cerita rakyat yang hidup dalam alam fikiran masyarakat rumpun adat Andiko Nan 44, Candi Muara Takus merupakan hadiah Puteri Kerajaan Hindia bernama Puteri Indira Dunia (Indah Dunia) untuk masyarakat rumpun adat Andiko Nan 44, dan kemudian mengembangkan kerajaan ke negeri Palembang. Menurut cerita pimpinan adat setempat, nama muara takus diambil dari bahasa Cina TA = Besar, KU = Tua, S = Candi, yang berarti Candi Tua dikerajaan Besar. Karena letak candi di muara sungai maka dipakai nama Muara Takus
Berikut cerita asal usul Candi Muara Takus, yang menurut masyarakat rumpun adat Andiko Nan 44 dapat dijumpai dalam bait Ashabul Hikayat :
Putera andiko gagah perkas Melaksanakan titah tekad pertama Membela negeri tanah tercinta Pulau Perca negeri Sumatera Guna kepentingan orang bersama Perahu dinaiki tiga putera Pencalang kuning nama bahtera Bekal dipersiapkan hanya seketika Comin towi panah dupanya Sampailah dondang di selat Malaka Datanglah angin sangat kencangnya Ombak dan badai datang menerpa Petir dan kilat sela menyela | Perjalanan jauh tiada terduga Kini berada di Samudra Hindia Entah apa gerangan kisahnya Alamat bertanda sudah tiada Teringatlah titah inyiek dibalai Elang berbunyi dekat pantai Pergunakan akal hadanglah badai Cermin cuaca menembus tirai |
Tersebutlah suatu masa dalam negeri Muara Takus yang pada waktu itu bernama Minanga Tanwan, pucuk pimpinan Dt.Rajo Dibalai berkeinginan mengembara ke pesisir pantai dan berlayar ke selat Malaka hingga kelautan lepas untuk melihat daerah luar Minanga Tanwan dan membawa misi perdamaian. Dt. Rajo Dibalai yang ahli tabib membawa serta orang kepercayaannya untuk menjalankan misi tersebut, maka dipanggillah Dt. Bandaro Tanjung (ahli menyelam) dan Dt. Sati Gn. Malelo (ahli memanah).
Datuk yang bertiga ini dengan menggunakan dondang (perahu) yang bernama Pencalang Kuning meninggalkan negeri Minanga Tanwan menyusuri sungai, mengarungi laut. Sampailah datuk yang bertiga di lautan lepas yang tidak bertuan mereka mengarungi laut selama beberapa hari, siang berganti malam, malam berganti pagi.. Meski dihempas ombak dan badai, angin kencang disertai petir yang menggelegar namun datuk yang bertiga tetap teguh mengarungi samudera. Dt Rajo Dibalai tidak kehilangan akal, dengan kesaktiannya Dt Rajo Dibalai menahan gelombang besar dan angin kencang, hingga sampailah datuk yang bertiga di lautan Hindia (kerajaan Hindia pada waktu itu).
Andiko meneropong ke arah jauh Garuda menyambar ingin membunuh Terlihat dondang hati tersentuh Panah dilepas puteri pun jatuh Andiko menyelam terjun ke laut Mencari sang putri hati terpaut Nafas tersendat tantangan maut Tekad bergumal bercampur takut Putri ditopang naik perahu Andiko menyembur do’a seteru Hidupdan mati belum lah tentu Buruk dan baik takdir yang satu | Putri bangkit dengan selamat Wajah jelita hati tertambat Mau disapa belumlah dapat Lembut tuturnya pakai isyarat Indira Dunia nama putrinya Anak Raja di negeri India Sudah termashur kemana-mana Rumpun agama Hindu dan Budha |
Dari tengah laut Dt Rajo Dibalai melihat kearah pantai, tiba-tiba ada seekor burung Garuda yang hendak mencengkram seorang gadis, untuk dijadikan santapan. Melihat sang gadis dalam kesusahan Dt. Rajo Dibalai langsung menitahkan kepada Dt. Sati Gn. Malelo untuk menembak Garuda tersebut. Sebagai ahli memanah Dt. Sati tidak pernah meleset, anak panah Dt. Sati tepat mengenai kepala burung Garuda. Karena kesakitan tak tertahankan burung Garuda melepaskan gadis dalam cengkramannya. Sang gadis jatuh ke laut dalam, dengan cekatan Dt. Bandaro Tanjung menyelam ke dasar laut dan menyelamatkan sang gadis. Gadis itu kemudian dinaikkan ke atas perahu, keadaanya sudah kepayahan dan tidak sadarkan diri. Dengan kesaktiannya Dt. Rajo Dibalai mengobati gadis tersebut, dan akhirnya nyawa sang gadis dapat tertolong. Setelah kesadarannya pulih, Dt. Rajo Dibalai menanyakan siapakah gerangan sang gadis nan cantik jelita, kemudian ia menjawab bahwa dirinya bernama Putri Indira Dunia anak dari Raja India.
Putri sadar dari semburan Kapal mengejar penuh kawalan Mengambil putri mau diselamatkan Dibawa balik istana kerajaan Putri menolak kehendak nahkoda Andiko bertiga orang berjasa Perlu hadiahkan mahligai stupa Bangunan istana di pulau perca Muara Takus Indah Dunia Sriwijaya | Putri berpesan kepada ayahanda Kirim tenaga ahli dan bala tentara Kembangkan persahabatan ke seantero dunia Demi kejayaan kerajaan India |
Salah seorang dari prajurit Istana kerajaan India melaporkan kepada Raja bahwa Putri Indira Dunia ditawan ditengah laut oleh orang tak dikenal. Seketika itu juga raja India mengirimkan bala tentara dengan menggunakan kapal perangnya untuk menyelamatkan sang Putri. Kesalah pahaman tersebut dapat diselesaikan oleh sang putri, dia menyampaikan kepada ayahanda bahwa datuk yang bertiga bukan hendak menawannya, melainkan telah menyelamatkan dirinya dari serangan burung garuda yang buas. Putri Indira Dunia kemudian meminta kepada ayahanda raja agar datuk yang bertiga diberikan hadiah. Putri meminta agar ayahanda raja mengirimkan tenaga ahli dan bala tentara untuk membangun istana di pulau Perca demi mengembangkan persahabatan ke seluruh dunia dan kejayaan kerajaan India, istana tersebut diberi nama Muara Takus Indah Dunia Sriwijaya.
Kembali andiko laksamana putera Penjelajah lautan samudera India Membawa Puteri kerajaan ternama Indira Dunia cantik jelita Mendaulatkan raja di pulau perca Membuat kemakmuran serta berjaya Indira bermukim di batu berindik Atas siasat Dt. Melancar yang cerdik Merahasiakan puteri ingin diselamatkan Menghindarkan dirinya dari ancaman Panjang jungu raja yang zalim Memerintah negeri sangatlah garang Andiko bersiteru menentang yang zalim Melancar bersiasat mencari menang | Andiko bertiga dijemput pengawal Masuk kebui pengawalan berjejal Inyiek dibalai sangatlah kesal Kezaliman raja perlu disangkal Puteri ditangkap masuk istana Begitulah takdir telah menimpa Apakah petaka atau bencana Panjang jungu berbuat semena |
Datuk yang bertiga kembali ke negeri Muara Takus dengan membawa serta Putri Indiri Dunia untuk mendirikan kerajaan di Muara Takus dan untuk kemakmuran seluruh rakyat. Di Muara takus, putri Indiria Dunia bermukin di kampung batu berindik. Hal ini sengaja dilakukan untuk menghindarkan putri dari segala kejahatan yang akan menimpa. Namun apa dikata, keberadaan putri di pulau perca diketahui oleh raja Panjang Jungu yang sangat jahat dan biadab. Raja Panjang Jungu mengirmkan pasukannya ke Muara Takus Untuk menangkap Putri Indira Dunia dan dibawa ke Istananya sebagai tawanan. Dt. Melancar kemudian menyampaikan siasat kepada Dt. Rajo Dibalai untuk melawan raja Panjang Jungu yang zalim. Dt. Rajo Dibalai diminta untuk menyerahkan diri menjadi tawanan raja Panjang Jungu, hal ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan sang Putri.
Minanga Tanwan berbukit batu Armada merapat di batu berhidung Bala bantuan bangkit bersatu Membela puteri sedang tersandung Mendengar armada datang seketika Ingin menjemput puteri mahkota Panjang jungu diliputi bencana Meninggalkan istana tanggalkan tahta | Nyawa merenggut datang petaka Konon cerita dikejar amukan Gajah Raja zalim raja disanggah Raja adil raja disembah |
Raja Panjang Jungu masuk perangkap, dan menangkap Dt. Rajo Dibalai sehingga Dt.Rajo Dibalai dapat mengetahui keberadaan sang Putri. Karena kesaktiannya Dt. Rajo dibalai dengan mudah keluar dari tawanan Raja Panjang Jungu untuk meminta bala bantuan dari Muara Takus. Bertepatan dengan itu, bala tentara dari kerajaan India telah sampai di Muara Takus. Maka Dt. Rajo dibalai bersama kesatria andiko dan pasukan kerajaan India menyerang ke istana Raja Panjang Jungu. Mendengar datangnya serangan pasukan Dt. Rajo Dibalai dan bala tentara kerajaan India, raja Panjang Jungu sangat ketakutan, dan akhirnya lari meninggalkan istana lari kehutan dan mati dibunuh amukan gajah. Akhirnya putri Indira Dunia dapat diselamatkan dan kembali ke Muara Takus.
Indira kerja sama inyiek dibalai Berserta bandaro pandai menyelam Saatnya tiba membangun mahligai Pentanda negeri aman dan tentram Keseluruhan itu siasat si Melancar Orangnya cerdik ahli berkelakar Sekarang saatnya masa berputar Kerajaan Muara Takus menjadi tenar Pucuk andiko orang berjasa Inyiek dibalai sanjungan bersama Hasil musyawarah andiko semua Mengangkat maharaja negeri tercinta Maharaja Dibalai gelar putera mahkota Memerintah negeri penuh bijak sana Memimpin adil dambaan semua Cita-cita terwujud sejak lama | Istana mahligai telah dibangun Anak negeri datang berhimpun Bekerja keras berduyun-duyun Pemerintah andiko telah tersusun Indira merasa telah bahagia Kerajaan Muara Takus telah berjaya Persahabatan terjalin sudah Pulang ke India misi bertambah Armada berlabuh di Minanga Tanwan Maharaja Puteri penuh kawalan Mengembangkan agama dan persahabatan Kerajaan Muara Takus ingin diserahkan Puteri melangkah bersama armada Angsa putih penunjuk jalan Entah apa gerangan yang diterima Hamba sedih mengganggu pikiran Melepas putera dari Minanga Tanwan Melaksanakan misi ingin di emban Menuju jambi-palembang kedukan Perjalanan suci untuk kemakmuran. |
Putri Indira Dunia sangat merasa behutang budi kepada seluruh putra andiko nan 44 yang telah menyelamatkan dirinya dari kejahatan si raja zalim, maka dari itu putri bekerja sama dengan seluruh putra andiko dan dibantu utusan kerajaan India membangun sebuah mahligai di Muara Takus sebagai penghormatan kepada rakyat Muara Takus. Dt. Rajo Dibalai sebagai pucuk pimpinan adat yang telah banyak berjasa memimpin dengan adil bijaksana, diangkat sebagai Maharaja negeri Andiko Nan 44 dan diberi gelar Maharaja Dibalai. Mahligai selesai dibangun, putri Indira Dunia sangat senang. Putri Indira Dunia beserta Maharaja Dibalai kemudian melanjutkan pengembangan agama dan persahabatan menuju Jambi-Palembang, untuk menciptakan kemakmuran. Sedangkan negeri Muara Takus rumpun adat Andiko Nan 44 dipimpin oleh kemenakan Maharaja Dibalai dan tetap memakai gelar Dt. Rajo Dibalai. ***
Demikian cerita asal usul Candi Muara Takus yang hidup dalam alam fikiran masyarakat rumpun adat Andiko Nan 44. Yang ditekankan dalam cerita ini bukanlah persoalan benar atau tidaknya isi cerita berdasarkan bukti sejarah, tetapi bagaimana cerita tersebut berfungsi sebagai sejarah kolektif bagi masyarakat, yang memberikan keyakinan mengenai peradaban nenek moyang mereka. Selain itu, cerita ini paling tidak dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk melakukan kajian lebih dalam mengenai asal usul rumpun adat Andiko Nan 44 dan hubungannya dengan kerajaan Sriwijaya atau kerajaan Melayu Riau-Lingga.
BAHAN RUJUKAN
Akbar, Ali. 1996. Kemitraan Adat Berpilin Tiga Daerah Kampar – Riau.Bangkinang. LKTIKA.
Bey, Ramli. 1997. Sejarah Perjuangan Daerah Kampar Dengan Segala Aspeknya. Bangkinang.
Ishaq Isjoni, Drs, M.Si, dkk. 2002. Orang Melayu. Pekanbaru. Unri Press
Suwardi MS. 1991. Budaya Melayu Dalam Perjalanannya Menuju Masa Depan. Pekanbaru. Pusat Penelitian UNRI.
Ditulis untuk program Rampai Budaya RRI Cabang Pratama Tanjungpinang. Th 2009.
Yang mengutip tulisan ini,harap mengikuti kaidah pengutipan
BalasHapusbanyak bohongnya daripada benarnya ni cerita
BalasHapusngarang aja nih orang yang cerita...minanga tamwan tu emangnya dimana? sampai sekarang masih simpang siur ada yang bilang di daerah sungai batang hari jambi, ada yang bilang di dharmasraya..para sejarawan aja masih nyari
BalasHapuskomentator sekalian, perlu disadari bahwa sejarah memang bersifat versi, lain sumber lain pula alur cerita maupun tokohnya, terlebih asal mula candi muara takus merupakan legenda bagi orang Ocu di Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar-Riau, sehingga sangat subjektif. kebenaran suatu cerita rakyat (cerita apapun, termasuk candi2 di jawa dan seluruh Tanah air) tidak bisa dinilai benar /salahnya. karena itu adalah sejarah kolektif yang tidak menuntut kebenaran materil.memang siapa saja boleh percaya dan boleh juga tidak, tapi menuduh cerita tersebut adalah bohong dan karangan, saya fikir itu tuduhan yang kurang bijak. salam
BalasHapushttp://reretaipan88.blogspot.com/2018/06/asiataipan-taipanqq-taipanbiru-beberapa.html
BalasHapusTaipanbiru
TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
Daftar taipanqq
Taipanqq
taipanqq.com
Agen BandarQ
Kartu Online
Taipan1945
Judi Online
AgenSakong
info menarik
BalasHapus